Penerapan Lintah Pada Kedokteran Hewan

Penggunaan lintah dalam kedokteran hewan telah menyebar luas sejak jaman dulu, namun kelihatannya kekurangan dokumentasi menyebabkan penggunaannya hanya dalam level yang rendah di masa kini. Aplikasi lintah pada kedokteran hewan mirip juga penggunaannya pada manusia.

Pada umumnya, aplikasi lintah secara medis untuk manusia juga valid untuk dunia hewan. Sehingga diindikasikan sama untuk terapi beberapa penyakit seperti thrombosis, phlebitis, boils, haemorrhoids, haematomas, oedema, tendinitis, dll. Selain itu juga bisa digunakan dalam pembedahan transplantasi jaringan.

Beberapa dokumen menunjukkan bahwa lintah banyak digunakan untuk kuda, juga pada spesies feline dan canine. Penggunannnya adalah untuk kepentingan pendarahan, khususnya jika pembuluh darah sangat bagus, terapi mastitis dan gastritis bisa diterapkan pada anjing, ophthalmia, lymphangitis dan penyumbatan di kuda.

Jumlah lintah yang dipakai tergantung pada ukuran dan penyakit hewan. Oleh sebab itu 1 lintah direkomendasikan pada hewan dengan berat kurang dari 10 kg, 1 sampai 2 lintah pada hewan dengan berat 10 - 15 kg, 3 - 4 lintah pada hewan dengan berat 30 - 40 kg dan 5 - 15 lintah pada kuda.

Tempat gigitan lintah di kulit harus disiapkan: cukur dan bersihkan kulit dengan air. Penanganan kulit yang tepat sangat membantu selama proses aplikasi, dimana kadang-kadang perlu tindakan khusus. Ketika mengigit, lintah akan menginjeksi substansi analgesic, tetapi selain itu sensasi sedikit panas akan terasa dan hewan yang digigit perlu ditanangkan.

Kontra indikasi juga hampir sama dengan pada manusia: hewan yang anemia dan hewan yang bermasalah dengan koagulasi. Lintah digunakan pada kasus pengerasan pembuluh darah - seperti laminitis akut pada kuda. Selama lebih dari 8 bulan, tim Doctor Sagiv BEN-YAKIR melakukan tes metode ini pada 4 kuda yang dipengaruhi kondisi tersebut. 4 lintah diaplikasikan pada setiap kaki yang terpengaruh. Setelah 12 jam terapi, kondisi kuda menjadi normal. Hematoma organ pendengaran pada anjing, testis bengkak, laryngitis, rectal prolapse, uterine prolapse in cattle dan vulvar inflammation juga dapat di-terapi dengan lintah. Lintah juga digunakan untuk terapi masalah seperti inflamasi, penyakit pada vena dan arteri, seperti feline aortic thromboembolism.

Penggunaan lintah juga direkomendasikan untuk inflamasi pada genital system, seperti endometriosis dan genital organ dysfunction pasca pembedahan dan rehabilitasi hewan yang memiliki komplikasi seperti septicaemia setelah parturition dan untuk mengurangi oedema pada scrotum setelah prosedur castration pada anjing dewasa.


Disadur dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment