Lintah dan Sejarah Pengobatan

Selama lebih dari 4000 tahun, lintah telah menjadi alat terapi yang populer. Para ahli pengobatan Yunani dan Romawi telah menggunakan lintah sebagai sarana pengobatan. Pada abad ke-19, terapi lintah mengalami masa keemasan. Berjuta-juta lintah telah digunakan untuk kepentingan medis. Pertengahan tahun 1800-an, lintah banyak digunakan untuk menyedot darah (bekam).

Lintah bisa diaplikasikan ke mulut dan ke dalam tenggorokan dengan menggunakan kaca lintah, namun kebanyakan pasien akan menelannya. Setelah itu pasien tinggal mnum air asin atau segelas anggur merah.

Kadang-kadang lintah tidak mau menyedot darah dan bisa distimulus dengan sedikit darah atau krim pada titik yang akan disedot. Selain itu, lintah juga bisa dimasukkan dulu ke dalam bir hangat.

Sekali sedot, lintah akan minum darah kira-kira seberat 2.5 - 5.5 gram (setengah sendok teh) selama 15 menit. Jika selesai sedot terjadi pendarahan pada titik sedotan, maka bisa digunakan vinegar, silver nitrate dan logam yang hangat di titik bekas sedotan.



Selain digunakan lintah dari Inggris dan Skotlandia, bisa juga menggunakan lintah dari Perancis, Hungaria, Ukraina, Turki, Rumania, Russia, Mesir dan Algeria. Pada tahun 1846, di Perancis telah digunakan 30 juta lintah. Rumah sakit di London dan Paris membutuhkan 13 juta lintah pada tahun tersebut. AS telah memproduksi sendiri dan salah satu pembiakan lintah menjual seribu lintah per hari.

Lintah juga bisa ditangkap dari alam dengan berbagai cara, misalkan dengan cara mandi di sungai kecil berlumpur dengan segelas darah sapi. Maka dengan sendirinya lintah akan datang dan biasanya menempel di kaki. Setelah itu lintah bisa dilepaskan dan dikumpulkan untuk dijual. Industri lintah pernah mengalami masa kemunduran karena banyak yang mencari lintah dari alam dan pendangan negatif dari beberapa kalangan medis.

Sekarang lintah telah dikembangbiakkan oleh banyak institusi termasuk Kebun Binatang Bristol. Lintah juga telah menemukan tempatnya di pembedahan mikro, dimana dokter membutuhkan keahlian lintah untuk menyedot darah secara presisi di titik operasi. Bedah plastik juga sangat terbantu oleh lintah, sebagai sarana terapi untuk memulihkan kondisi kulit setelah dilakukan bedah plastik dan cangkok.

Sumber: Leeches

No comments:

Post a Comment