Memelihara Lintah

Memelihara di Bak

Untuk memelihara lintah di bak, maka lintah diberi makan darah unggas. Usahakan bahwa darah ini berasal dari unggas yang sehat, akan lebih baik bila dari tempat pemotongan unggas yang telah memenuhi standar kesehatan. Untuk mendapatkan ukuran yang sesuai, butuh waktu minimal 3 bulan. Setelah dipanen, lintah bisa dipindahkan ke media penyimpanan, selanjutnya bisa langsung dipasarkan ke pengguna.

Untuk budidaya yang memenuhi standar kesehatan, sebaiknya pertumbuhan lintah selalu dipantau dalam setiap tahap, sehingga perkembangan lintah bisa ditelusuri mulai dari kelahiran sampai ke pengguna.

Memelihara di Alam

Untuk memelihara lintah di alam, buatlah tempat pemeliharaan semirip mungkin dengan habitat asli lintah, tanah yang memiliki banyak humus, mengandung sisa-sisa daun, kayu yang telah busuk, dan ditumbuhi banyak tanaman air. Tanah yang mengandung sisa-sisa daun, kayu yang membusuk bagus untuk lintah, sebagai tempat berlindung ketika udara terlalu panas atau terlalu dingin. Keberadaan tanaman air akan memperkaya oksigen di dalam air dan melindungi lintah, yang suka bersembunyi di antara tanaman-tanaman tersebut. Lintah suka menempati daun teratai yang lebar, yang bisa memberikan perlindungan terhadap terik matahari. Tanaman air di tengah-tengah kolam dan tanah yang kaya akan sisa-sisa daun, kayu yang telah membusuk di sekeliling kolam juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kepompong lintah. Jagalah agar tempat di sekelilingnya tidak terlalu banyak tumbuh tanaman-tanaman yang tidak berguna.

Sama seperti struktur kolam, kualitas air adalah faktor yang penting dalam pemeliharaan lintah. Tingkah keasaman (pH) mendekati normal, kualitas bakteri yang bagus, bebas dari pupuk kimia, penggantian air secara rutin, dan volume air yang tetap merupakan hal yang esensial untuk perkembangbiakan lintah. Lintah menyimpan kepompong-nya di lingkungan yang lembab, tetapi diatas air. Jika ketinggian air meningkat, maka akan beresiko kepompong bisa jatuh ke air. Inilah yang menjadi alasan, mengapa kolam perlu dilengkapi peralatan untuk menjaga agar volume air tetap. Air sebaiknya berasal dari air tanah. Kolam alami sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, sehingga lintah juga mengikuti perubahan cuaca tersebut. Di lingkungan yang alami, reproduksi lintah tergantung pada iklim.

Mengenai pemberian makan di tempat pemeliharaan yang alami, juga penting untuk diperhatikan. Lintah makan binatang liar yang ada di kolam, seperti ampfibi, telur ampfibi, dan larva serangga. Lingkungan yang alami memungkinkan lintah mencari makanan sendiri untuk bertahan hidup. Untuk alasan kesehatan lintah (pembusukan tubuh, perkembangbiakan predator) dan untuk mengoptimalkan kontrol diet lintah, maka tidak perlu diberikan makanan tambahan terhadap lintah.

Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan jaring dengan pegangan yang lurus (bisa dibeli di toko pemeliharaan ikan). Lintah yang telah dipanen kemudian diurut dan disortir berdasarkan ukurannya. Lintah yang memiliki ukuran terlalu kecil (tidak sesuai), akan dipelihara lagi di dalam bak sampai ukurannya sesuai. Lintah yang memiliki ukuran sesuai dan pas biasa disebut “Belle Moyenne” dalam bahasa Perancis, biasanya miliki berat antara 1 gram sampai 1.8 gram, siap dimasukkan ke media penyimpanan selanjutnya untuk terapi. Lintah yang memiliki ukuran besar disebut “Grosse Moyenne” dalam bahasa Perancis, siap dimasukkan ke media penyimpanan biasanya untuk induk.

No comments:

Post a Comment