Data dan Fakta Lintah

Daerah Penyebaran
Wilayah penyebaran meliputi seluruh Eropa utara dan selatan sampai ke pegunungan Ural dan negara-negara yang berbatasan dengan northeastern Mediterranean (Sawyer, 1986).

Biogeographic Regions:
palearctic (native ).

Habitat
Lintah medis adalah bangsa amfibi, memerlukan tanah dan air, dan lebih suka tinggal di air yang segar. Habitat khusus untuk Hiduro medicinalis adalah kolam kecil dengan dasar berlumpur, tumbuhan alang-alang di pinggir kolam dan berisi banyak katak (Sawyer, 1986).

Aquatic Biomes:
danau dan kolam.



Deskripsi Fisik
Lintah medis memiliki bentuk tubuh silindris, bagian bawah rata yang terbagi menjadi 33 sampai 44 segmen.  Bagian punggung berwarna coklat tua sampai hitam, dengan bujur 6, bergaris merah atau coklat, dan permukaan perut ada bercak-bercak. Seluruh tubuhnya mengandung posterior dan anterior penghisap. Penghisap anterior mengelilingi mulut yang terdapat gigi. Lintah medis juga memiliki 5 pasang mata yang terletak di bagian depan. Hiduro medicinalis memiliki beberapa pasang testis dan sepasang ovarium dan lingkaran tubuh yang tebal, dikenal sebagai clitellum, yang tampak selama musim kawin (Grzimek, 1974).

Reproduksi
Hiduro medicinalis berkembang biak sekali selama 1 periode bulan Juni sampai Agustus. Lintah medis juga tetap subur selama satu periode, tidak seperti kebanyakan lintah lainnya. Proses kawin terjadi di daratan, dimana satu lintah akan menyentuh punggung lintah lainnya melalui sarana pengeluaran mucus. Semua lintah adalah hermafrodit dan pembuahan terjadi di dalam. Sperma dimasukkan ke dalam vagian melalui organ pembuahan yang menonjol. Kepompong akan terbentuk untuk melindungi telur. Setelah 14 hari, telur akan menetas dan akan menjadi lintah kecil (Grzimek, 1974; Sawyer 1986).

Sifat
Pergerakan dilakukan di daratan dan air. Hirudo medicinalis bergerak di air dengan mengonstraksikan otot-otot yang membujur di tubuhnya dengan pergerakan seperti gelombang. Pergerakan di daratan dilakukan dengan cara bergulung. Mereka menempel pada dirinya sendiri melalui penghisap-nya.

Posisi Normal
Ketika sedang istirahat, lintah medis berlindung di bawah benda yang besar di pinggiran, sebagian tubuhnya tidak terkena air.

Refleks
Lintah mampu mendeteksi gerakan di atasnya. Terutama pada saat lapar, hirudo medicinalis bereaksi terhadap gerakan bayangan, yang mengindikasikan sumber makanan.

Sensor
Lintah sensitif terhadap cahaya, panas, dan kering. Namun akan kurang sensitif ketika sedan makan dan proses kawin (Grzimek, 1974; Sawyer 1986).

Makanan
Lintah medis adalah parasit dan lintah dewasa makan darah pada mamalia. Lintah itu menempel pada inang menggunakan 2 alat penghisapnya dan menggigit kulit korbannya. Dalam waktu yang bersamaan, lintah menginjeksi anaesthetic, agar keberadaannya tidak terdeteksi, dan anticoagulant untuk menjaga luka gigitannya tetap terbuka selama proses penghisapan. Lintah memiliki 3 rahang, bekerja maju mundur selama proses penghisapan yang memakan waktu sekitar 20 - 40 menit dan meninggalkan bintang tiga di tempat bekas gigitan. Setelah proses penghisapan selesai, sekitar 10ml s/d 15ml darah, lintah medis ini akan membesar 8 s/d 11 kali bentuk aslinya. Lintah hanya makan sekali untuk waktu kira-kira 6 bulan, tergantung berapa lama makanannya dicerna. Bakteri tertentu menjaga darah dari pembusukan selama proses pencernaan. Hirudo medicinalis mungkin bertahan lebih dari 6 bulan tanpa makanan dengan mencerna lapisan organ tubuhnya.

Lintah-lintah muda lebih suka makan katak daripada mamalia karena rahang mereka belum cukup kuat untuk mengoyak kulit mamalia (Grzimek, 1974; Sawyer, 1986).

Kerugian
Lintah medis adalah parasit pada manusia dan bagi korbannya merasa sangat tidak nyaman (Grzinke, 1974).

Keuntungan
Lintah medis telah lama digunakan untuk keperluan medis, yaitu untuk menghilangkan "darah kotor". Sekitar tahun 1850, praktek ini kurang mendapatkan tempat di masyarakat, namun sekarang menjadi trend lagi berkat manfaat yang didapat. Saat ini, lintah-lintah ini digunakan untuk menstabilkan tekanan dan melancarkan sirkulasi darah yang menggumpal dalam proses pencangkokan atau operasi, misalnya penyambungan telinga, jari. Anticogulant lintah juga merupakan dasar penelitian untuk pembedahan dimana sebuah sayatan harus dibiarkan tetap terbuka. Sebagai tambahan, saliva lintah dipercaya mengandung antibiotik yang berguna untuk dunia medis di masa datang (Sawyer, 1986).

Konservasi
Lintah medis sudah sangat jarang ditemukan di Eropa. Hal ini karena terlalu banyak diburu pada masa lalu untuk kepentingan medis. Faktor lain yang mempengaruhinya karena habitat asli-nya sudah banyak dialih fungsikan menjadi bangunan dan bisa juga karena penurunan populasi katak. Katak sangat berperan pada perkembangan lintah terutama untuk lintah kecil belum bisa makan mamalia untuk 2 kali makan pertamanya (Sawyer, 1986).

Komentar
Hiduro medicinalis telah dipakai selama berabad-abad dalam bidang medis (Grzimek, 1974; Sawyer 1986).

For More Information
Find Hirudo medicinalis information at
Encyclopedia of Life
Contributors
Kathy Silverstein (author), University of Michigan.
References
Grzimek, Dr. H.C. Bernard. 1974. Grzinek's Animal Life Encyclopedia. Vol. 1. Van Nostrand Reinhold co., NY.
Sawyer, Roy T. 1986. Leech Biology and Behaviour. Vol 1-2. Clarendon Press, Oxford.

No comments:

Post a Comment